Sabtu, 29 Januari 2011

Membina Kegiatan Menulis Bagi Remaja

Kegiatan menulis ilmiah merupakan suatu kegiatan yang oleh sebagian remaja dianggap sulit, tetapi bukan berarti hal tersebut tidak dapat dipelajari. Beberapa faktor yang dirasa menghambat remaja dalam menciptakan suatu karya tulis adalah:

  • Merasa diri tidak mampu untuk menulis
  • Takut salah atau disepelekan orang lain
  • Tidak berani menanggung resiko
  • Penyakit malas menulis
  • Menutup diri dari pengalaman dan gagasan baru
 
Akan tetapi semua permasalahan dalam menciptakan suatu karya tulis seperti yang di atas dapat diatasi dengan beberapa langkah sebagai berikut:

  • Mulailah mencoba menulis sejak sekarang
  • Hilangkan sikap membuat tulisan asal jadi dan merasa cepat puas
  • Yakinkan pada diri sendiri bahwa Anda mampu menulis seperti orang lain
  • Jangan mudah putus asa mendapat kritikan
  • Pahamilah bahwa menulis sebagai proses kreatifitas

Contoh Perancangan Proposal Penelitian



1.   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Populasi manusia di Indonesia setiap tahun meningkat, dengan meningkatnya jumlah populasi tersebut kebutuhan lahan untuk tempat tinggal akan ikut naik. Akhirnya, tidak sedikit persawahan yang dialih fungsikan menjadi perumahan.
Meningkatnya jumlah populasi manusia di Indonesia, dan banyak mengalih fungsikan lahan persawahaan menjadi perumahan tersebut, mendorong Indonesia cepat atau lambat mengalami krisis pangan, karena area-area tanam padi semakin berkurang. Padahal dengan meningkatnya jumlah populasi tersebut harus sebanding dengan kebutuhan pangan yang naik pula. Dengan semakin banyaknya jumlah populasi manusia, kebutuhan lahan pangan untuk pertanian semakin sedikit. akibatnya:
·         Hilangnya pekerjaan para buruh tani.
·         Berkurangnya lahan untuk pertanian.
·         Menurunnya produksi panen padi.
Dengan melihat permasalahan tersebut, kita dituntut mencari ide-ide inovatif, yang mampu memodifikasi bahan pangan itu, terutama beras. Tanpa melihat lahan tanamnya kita masih bisa mendapatkan hasil yang memuaskan, yaitu dengan melakukan perbandingan penggunaan pupuk organik dan tanah pada tanaman padi gogo yang ditanam di polybag. Oleh karena itu kami bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh perbandingan pupuk organik dan tanah terhadap pertumbuhan dan hasil panen padi gogo pada polybag.”
Dengan penggunaan lahan yang sempit tersebut harus di upayakan pula perbadingan konsentrasi pupuk organik dan tanah guna mengetahui keterkaitan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo.
Dengan mengetahui konsentrasi pupuk dan tanah yang dibutuhkan untuk penanaman padi pada polybag, tidak menutup kemungkinan bisa meningkatkan daya hasil yang maksimum.
Dengan metode-metode penanaman tersebut kita bisa melihat manfaat diantara penanaman yang berada di lahan sempit dengan mengetahui konsentrasi pupuk dan tanah yang di tanam di polybag.
B.     Rumusan Masalah
·         Apakah ada pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo?
                                                                                                            
C.    Tujuan Penelitian
·         Mengetahui perbandingan pupuk organik dan tanah yang tepat pada penanaman padi gogo.

D.    Hipotesis
·         Ho: Konsentrasi pupuk organik semakin tinggi konsentrasi pupuk maka pertumbuhan dan hasil panen semakin baik.
·         Hi: Konsentrasi pupuk organik semakin tinggi konsentrasi pupuk maka pertumbuhan dan hasil panen tidak mempengaruhi.

E.     Manfaat Penelitian
·         Tidak memerlukan perawatan yang rumit.
·         Pemanfaatan lahan sempit.
·         Tidak mengeluarkan biaya yang terlalu besar.
·         Mengurangi dampak dari hama.

2.     TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian padi gogo
Budidaya gogo rancah atau disingkat gora, yang merupakan modifikasi dari budidaya lahan kering. Sistem ini sukses diterapkan di Pulau Lombok, yang hanya memiliki musim hujan singkat.
Setiap sistem budidaya memerlukan kultivar yang adaptif untuk masing-masing sistem. Kelompok kultivar padi yang cocok untuk lahan kering dikenal dengan nama padi gogo.
·         Media tanam tidak terlalu membutuhkan air.
·         Hasil panen lebih cepat.
Keuntungan pemakaian polybag
·       Biaya lebih murah untuk pembelian Polybag bertanam dibandingkan Pot
·       Mudah dalam perawatan
·       Pengontrolan / pengawasan per individu tanaman lebih jelas untuk pemeliharaan tanaman seperti serangan hama/penyakit, kekurangan unsure hara
·       Menghemat ruang dan tempat penanaman
·       Dapat dibudidayakan tidak mengenal musim
Keuntungan pemakaian pupuk organik
·         Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.
·         Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
·         Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman
·         Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
·         Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
·         Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
·         Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
·         Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.

3.     METODOLOGI

A.    Waktu dan tempat
Tempat dilakukannya eksperimen berada di kediaman Bapak Suwarno, Desa Linggajaya Rt. 04/13, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Waktu 1 November 2010 sampai 1 Februari 2011 atau kurang lebih 120 hari sampai padi siap dipanen.
B.     Populasi dan sampel
Perbandingan                                                                                                                     
Perlakuan
Nomor
polybag
Pupuk
Tanah
Keterangan
Po
Polybag 1
(kontrol)
-
100%
Setiap Po terdiri dari 2 polybag, masing-masing polybag terdiri 3 bibit.
P1
Polybag 2
2 kg
6 kg
Setiap P1 terdiri dari 2 polybag, masing-masing polybag terdiri 3 bibit.
P2
Polybag 3
4 kg
4 kg
Setiap P2 terdiri dari 2 polybag, masing-masing polybag terdiri 3 bibit.
P3
Polybag 4
6 kg
2 kg
Setiap P3 terdiri dari 2 polybag, masing-masing polybag terdiri 3 bibit.
Populasinya

Po
2 polybag x 3 bibit = 6 bibit
P1
2 polybag x 3 bibit = 6 bibit
P2
2 polybag x 3 bibit = 6 bibit
P3
2 polybag x 3 bibit = 6 bibit
C.    Variabel penelitian

a.       Pengukuran pertumbuhan vegetatif
o   Tinggi tanaman. Tinggi tanaman dihitung 1 minggu 1 kali.
o   Jumlah anakan.
b.      Pengukuran pertumbuhan generatif
o   Waktu berbunga.
o   Waktu panen.
o   Berat 1000 butir.

D.    Alat dan bahan

o   Poly bag
o   Tanah
o   Pupuk organik
o   Bibit padi gogo
o   Air
Langkah-langkah penanaman:
1.      Siapkan bibit padi gogo, kemudian rendam pada air yang hangat. Cara ini digunakan untuk mengetahui bibit yang bagus. Apabila bibit yang bagus adalah bibit yang tenggelam, sedangkan bibit yang kurang baik adalah bibit yang mengapung. Ambillah bibit yang baik untuk di tanam.
2.      Siapkan polybag kemudian isi dengan tanah dan pupuk dengan perbandingan yang telah ditentukan.
3.      Kemudian semaikan 3 bibit dalam setiap satu buah polybag.
4.      Siramlah dengan teratur sehari dua kali.
5.      Tunggu sampai usia tanaman 120 hari, atau sampai siap dipanen.

E.    Rancangan tabulasi data
Pengukuran pertumbuhan vegetatif
Perlakuan
Nomor Tanaman
Tinggi Tanaman Minggu ke
Jumlah Anakan Minggu ke
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
Rat-rata
Po
1.
A


















B


















C


















2.
A


















B


















C


















P1
1.
A


















B


















C


















2.
A


















B


















C


















P2
1.
A


















B


















C


















2.
A


















B


















C


















P3
1.
A


















B


















C


















2.
A


















B


















C


















Pengukuran pertumbuhan generatif
Perlakuan
Nomor Tanaman
Waktu Berbunga
Waktu Panen
Berat 1000 butir
Po
1.
A



B



C



2.
A



B



C



Rata-rata



P1
1.
A



B



C



2.
A



B



C



Rata-rata



P2
1.
A



B



C



2.
A



B



C



Rata-rata



P3
1.
A



B



C



2.
A



B



C



Rata-rata




(Lulut Azmi Supardi, dkk)