Sabtu, 29 Januari 2011

Musuh Berwajah Ramah



Dengan mengamati anak-anak di sekitar saya, rasanya saya perlu menelusuri apa penyebab anak-anak mengalami kedewasaan sebelum waktunya. Musuh berwajah ramah, mungkin itu sebutan yang tepat untuk pengaruh-pengaruh yang ada di acara-acara televisi sekarang, baik itu berupa sinetron, musik, dan lain-lain.

Sadar atau tidak sudah banyak orang yang terpengaruh atas dampak negatif ini. Tontonan yang ceritanya kadang menjerumuskan baik kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa.

Awalnya tontonan itu memberikan kesan baik terhadap para penikmatnya, namun lama-lama episode demi episode ceritanya kadang 'nyeleneh' bahkan melenceng akan hal-hal positif yang harusnya bisa memberikan pengajaran kepada penikmatnya dengan hiburan semata itu.

Tapi apa boleh di kata dengan perkembangan globalisasi yang kian melesat kejam, tontonan yang harusnya memberikan dasar positif berubah menjadi buruk. Tontonan sekarang lebih banyak mengajarkan percintaan, adegan-adegan tak senonoh, bahkan tidak sedikit tontonan yang biasanya 'disatroni' para remaja banyak cerita-cerita yang menanyangkan ketidak sopanan terhadap guru dan orang tua. Seolah-olah guru dan orang tua menjadi bahan objek lelucon yang mampu dikalahkan oleh remaja. astagfirullah

Percaya atau tidak kini negara tercinta kita sedang dilanda hal demikian, banyak kita dengar dan lihat para pemuda SMA tawuran. Bahkan menurut berita yang beredar di blok M setiap hari jumat sering kali para pemuda tawuran di sana. Dan tidak sedikit membawa senjata tajam. Miris rasanya mendengar hal semacam itu, para pemuda-pemudi yang harusnya menjadi penerus yang akan membuat Indonesia lebih baik kini terbalik.

Cinta negara, itu salah satu yang harusnya menjadi tontonan. Cinta kebudayaan dan keberagaman daerah Indonesia ini kini sudah hilang di lahap zaman. Kurangnya dasar-dasar prinsip dan keteguhan dalam agama, lebih mudah 'dicabik-cabik' dan dihancurkan.

Berdasarkan pengamatan beberapa tahun ini, saya menemukan 2 orang remaja yang tengah duduk di kelas 9 SMP telah hamil di luar nikah. naudzubillah
padahal mereka sebentar lagi akan mengikuti Ujian Nasional. Tapi karena perbuatan yang fatal maka hilanglah semua masa depan itu.

Selain itu fakta yang terlihat sangat jelas adalah anak-anak pun sudah bernyanyi lagu-lagu cinta, padahal ketika saya bertanya "adik, tahu apa arti yang tadi dinyanyikan?" sebagian mereka menjawab tidak tahu dan sebagian anak-anak yang berumur 8 tahun ke atas itu menjawab ciuman, pelukan, bahkan ada yang lebih dari itu. Kemudian ketika saya bertanya "adik bisa bernyanyi lagu ambilkan bulanku?" banyak anak yang menggelengkan kepala dan sebagian lagi tahu tapi malu untuk menyanyikannya. Karena penasaran saya pun bertanya lagi "adik tahu darimana lagu-lagu itu?" mereka menjawab TELEVISI dan media lainnya. Siapa yang tak heran televisi dan acara-acara yang ada kini bisa dinikmati oleh siapa saja, apalagi anak-anak yang kurang diawasi oleh peran orang tua.

Jelas dampak negatif terlihat lebih besar, apalagi untuk anak-anak. bila dibiarkan mereka akan mempunyai mental buruk untuk kedepannya, dan mengalami kedewasaan bukan pada saatnya. Selain itu remaja yang dalam kategori sedang mencari jati diri, menjadi terkontaminasi oleh 'bumbu-bumbu' yang merusak. Banyaknya aktivitas menyimpang tawuran, free sex, geng motor, mabuk, narkoba, dll. Yang beranggapan itu cara mencari jati diri, tapi itu adalah jalan yang salah.

Sama halnya yang terjadi pada ibu-ibu, ibu-ibu yang biasanya sudah berada di depan televisi apalagi ketika sedang acara yang mereka sukai, mereka kadang melupakan pekerjaan rumah. Bukan berarti tidak boleh, tapi karena tontonan-tontonan seperti itu sadar atau tidak bisa saja tertanam di dalam diri membuat tertanam pula dalam perilaku.

1. Pengaruh pada fisik
a. Gangguan pada otot punggung bagian bawah
b. Gangguan pada mata
c. Penyakit Alzheimer
d. Obesitas

2. Pengaruh pada kejiwaan
a. Pendangkalan aqidah
b. Dewasa terlalu cepat
c. Mengajarkan sifat konsumtif
d. mengajarkan kekerasan (violence) dan agresiitivitas (temper tantrum)
e. Mengajarkan pergaulan bebas
f. Menghambat kemampuan konsentrasi

Kuatkan iman, teguhkan prinsip, tetaplah semangat para pemuda pemudi.

(Lulut Azmi Supardi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar